Senin, 14 Maret 2011

Islam Vs Kristen


PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim
Almamdulullah
Setelah kian lama cita-cita hendak menjadikan sesuatu bahan bacaan tidak kunjung terlaksana, maka dalam suasana gelora jihad kaum Muslimin ditanah-air diarahkan kepada mempertahankan kesucian agama Islam dari kegiatan umat Kristen/katolik yang terus-menerus berusaha untuk mengkristenkan semua orang termasuk kaum Muslimin yang sudah memeluk agama Islam, maka di kota Pamekasan terjadilah suatu pertukaran pikiran antara saudara Abdullah (imam masjid “Taqwa” Pamekasan) dengan tuan J. Gulleson (warga Negara Amerika), seorang pendeta yang kurang –lebih dua tahun bertugas melaksanakan sebuah kristenisasi misi di Pamekasan, dengan dibantu oleh pendeta lain dari luar Negeri.
Mengikuti acara pembicaraan yang serius kadang-kadang ketegangan demi tegaknya kebenaran dalam membela agama Allah, mudah-mudahan para pembaca memperoleh suatu hikmah yang dapat menggugah semangat kaum Muslimin pada umumnya agar terus berjuang menegakkan agama Islam, berhadapan dengan tantangan demi tantangan dari manapun juga datangnya.
Mudah-mudahan usaha Yayasan Islam Study Club (ISC) Pamekasan ini akan bermanfaat kepada kita sekalian, dan sengan bantuan semua pihak yang bermaksud akan besama-sama menegakkan kebenaran Islam dimana saja mereka berada, pada waktu-waktu yang akan dating mudah-mudahan usaha ini akan dapat diteruskan degnan membuat acara-acar lain yang bermanfaat menuju ridlo Ilahi. Amin!

Pamekasan, Dzuljijjah 1387 H/Maret 1968
Yayasan ISC Pamekasan
Seksi Publikasi.



PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui, pada masa akhir ini kegiatan pihak Kristen dan Katolik sangatlah mencolok. Sekalipun Pemerintah dalam musyawarah antar Agama, mengajukan suatun rencana piagam yang berbunyi “saling membantu satu dengan lainnya, moril sprituil dan materil, dan berlomba-lomba untuk meyakinkan golongan Ateis untuk berkeprcayaan ketuhanan yang maha esa dan tidak menjadikan umat yang uudah beragam menjadi sasaran penyebaran agam masing-masing”.
Kita kethui pula, bahwa Diktum diatas tidak diterima oleh pihak Katolik dan Kristen. Maka oleh karena itu kegiatan dakwah mereka sesudah adanya musyawarah itu tidak berkurang bahkan lebih intensif lagi.
Sehubungan dengan hal inilah maka pada minggu ketiga bulan Pebruari ini kalangan pejabat c.q. Muspida, kepala-kepala jabatan sipil dan ABRI serta tokoh-tokoh masyarakat yang beragama Islam di Pamekasan, kurang-lebih senanyak 70 orang mendapat pandangan ceramah dari Pendeta J. Gulleson (Amerika).
Dalam brosur ini akan saya ketengahkan isi ceramah itu secara singkat serta pertukaran pikiran antara saya dengan pentaarjamah pendeta-pendeta lainnya.
Semoga dengan adanya risalah ini yang saya susun menurut bentuk aslinya degnan format Tanya-jawab dapatlah saudara memperoleh gambaran yang riil (hidup) seolah-olah saudara sendiri berhadapan dengan mereka. Lebih dari itu kiranya pertukaran pikiran ini bias juga dipakai sebagai pedoman dalam menghadapi kegiatan umat Kristen atau Katolik itu.
Sekalipun saya berusaha sedapat mungkin untuk memaparkan peristiwa itu berdasarkan catatan yang ada serta mengingatkan kembali tentang suasana ceramah itu, mungkin masih terdapat kekurangan disana-sini. Olehkarena itu saya mohon maaf dan pengertian yang wajar.
Kepada saudara Mudhar Tamim (Staf Penerangan Agama Kab. Pamekasan), M. Yusuf (wakil dari KUA Kab. Pamekasan) dan Taha Bauzir (Guru Bahasa Inggris SPG Neg. Pamekasan), yang menyaksikan serta menyertai pertukaran pikiran itu, dan sudi meneliti isi dari brosur ini, saya sampaikan penghargaan serta ucapan terimakasih yang tulus ikhlas.
Akhrnya saya doakan semoga Allah SWT. Senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayahnya kepada kita dalam menegakkan kebenaran berdasarkan Islam. Amin!

Wassalam
Pamekasan, 27 Dzulhijjah 1387/26 Maret 1986.
Penyusun
Abdullah




















CERAMAH KRISTEN DI PAMEKASAN
Waktu             : Jam 20.00 s/d 23.15
Tanggal           : 24 Pebruari 1986
Tempat            : Rumah Pendeta J. Gulleson, Jl. Purba 3 Pamekasan
Hadir               : undangann kurang-lebih 70 orang Islam.
Penceramah     :
  1. Len Moules (Inggris), menjalankan misinya di Hindia Utara, dan sekarang menjadi kordinator persekutuan Injil Internasional yang berpusat di London.
  2. Les Brierly (Inggris), menjalankan misi di Afrika Barat selama 15 tahun, dan sekarang menjadi sekretaris perkembangan persekutuan Injil internasional, dan dia sudah mengunjugni lebih dari 50 negara.
Penarjamah      :
  1. Walter Mohr (Kanada), Pendeta di Madiun (Jawa).
  2. Jeff Gulleson (Amerika), Pendeta di Pamekasan (Madura)
Debator           : Abdullah (guru bahasa inggris di SMA dan menjadi Imam Masjid Taqwa Pamekasan).
Tema               : Tujuan Agama Kristen di Dunia berdasarkan azas al-Kitab (Injil).
a.       Len Moules (penterjemah) : J. Gulleson ; dari hasil perjalanan/ pengalamannya setelah mengelilingi berbagai negeri disimpulakn, bahwa keadaan umat manusia dewasa ini diliputi oleh kekacauan, bukti/contoh :
1.      Di Inggris (mayoritas Protestan) akhir-akhir ini berdasarkan statistic terjadilah perceraian yang sangat mncolok sampai mencapai ribuan (padahal injil sangat mengutuk perceraian, debator).
2.      Di India dilanda kelaparan sekalipun korban kematian itu terjadi ditengah-tengah kemewahan kaum hartawan (acuh tak acuh).
3.      Di Jepang banyak pemuda-pemudi bunuh diri akibat patah hati.
4.      Korban berjatuhan di Vietnam Utara dan Israel akibat peperangan (pengetahuan tehnik yang sangat maju hanya dipakaiy untuk membinasakan umat manusia).
Maka untuk mengatasi kekacauan umat ini Len Moules berkeyakinan, bahwa hal ini hanya bisa diatasi kalau semua manusia berimankepada Yesus Kristus. Sebab Yesus Kristus itu pada hakekatnya Tuhan yang menjelma dalam dirinya. Baca al-Kitab : Rum 1 : 22 Yeheskill 36 : 25/27 Yahya 3 : 3/7.
b.       Les Briely (penerjamah : W. Mohr) : pada pokoknya menguatkan apa yang di terangkan oleh L. Moules dengan contoh (Fatwa).
Seseorang bisa mendapatkan “hati baru” kalau dia mengikuti Yesus Kristus. Yesus rela menderita dengan jalan di salib semata-mata untuk menebus dosa. Allah dalam Yesus Kristus adalah memperdamaikan dunia dengan dirinya. Lihat al-Kitab II Korintus 5 : 17/20.
Kemudian selesai ceramah J. Gulleson memberikan kesempatan bertanya sebagaimana dituturkan dibawah ini.


TANYA-JAWAB I
Keterangan:
LM      : Len Moules                                       JG        : Jeff Gulleson
LB       : Les Briely                                          A         : Abdullah
WM     : Walter Mohr`                                    MT      : Mudhar Tamim
A         : Tadi diterangkan oleh tuan, LM. Bahwa yesus adalah tuhan yang menjelam kedalam dirinya. Yakinkah tuan akan hal itu?
JG        : Benar
A         : Apa sebabnya?
JG        : Karena hal itu berdasarkan al-Kitab.
A         : baiklah. Benarkah Yesus di salib untuk menebus dosa?
JG        : Benar.
A         : Apa sebabnya?
JG        : Berdasarkan al-Kitab.
A         : Dosa siapa yang ditebus? Apakah semua manusia?
JG        : Ya.
A         : Termasuk Nabi Adam?
JG        : Ya
A         : Mengapa bisa terjadi, sebab Yesus itu kita kenal semenjak perhitungan tahun Masehi.
JG        : Karena Yesus itu sebemarnya tuhan, jadi adanya semenjak manusia belum ada; dia menjelma sebagai manusia pada saat tahun Masehi.
A         : Baiklah, itu kan hanya keyakinan umat Kristren. Apakah agama Kristen percaya kepada ketuhanan yang maha esa?
JG        : Ya
A         : Mengapa pada waktu Yesus di salib dia berkata “eli-eli lama sabaktani”. Apa artinaya itu? Percayakah tuan?
JG        : Artinya : tuhan, mengapa engkau meninggalkan saya?
Ya, saya percaya.
A         : Kalau begitu tuhan mana yang dipanggil oleh Yesus, kalau memang dirinya itu tuhan. Ini kan berarti bukan ketuhanan yang maha esa jadinya.
JG        : (terkejut/ bingung). Itu sulit diterangkan.
A         : Menurut saya, setidak-tidaknya ada dua oknum tuhan, sebab tidak mungkin tuhan memanggil tuhan kalau memang dia itu benar-benar esa.
JG        : (makin bingung). Itu sulit diterangkan, karena agama Kristen mempercayai ke esaan tuhan beradasarkan trinitas.
            A         : katakanlah saya percaya kepada trinitas. Tuhan bapak atau Ruhul kuduskah yang di panggil?
            JG        : Kalau tuan terus-menerus bertanya tentang tuhan, bisa jadi iman saya ini goyang.
            A         : Siapa yang menerangkan, bahwa tuhan menjelma dalam diri Yesus?
            JG        : Yahya (berdasarkan ceramah LM).
            A         : Siapa yang berkata, bahwa Yesus di salib karena hendak menebus dosa?
            JG        : Paulus (lihat II Korintas 5 : 17/20).
            A         : Siapa Paulus itu?
            JG        : Rasul yang mendapat wahyu melalui Ruhul kudus.
            A         : Tuan beriman kepada Paulus?
            JG        : Ya.
            A         : Bagi saya pribadi, Paulus meragukan, karena ajarannya bertentangan dengan Injil itu sendiri.
            JG        : Tidak mungkin.
            A         : Lihat Lukas 2 : 21. pada waktu Yesus berumur 8 hari ia di sunat. Benarkah itu?
            JG        : Benar.
A         : Bagaimana tentang tuan dan orang Kristen yang lain, apakah juga sunat seperti Yesus?
JG        : Tidak.
A         : Lho, katanya pengikut Yesus dan beriman kepada al-Kitab.
JG        : (bingung tak menjawab).
A         : Lihat Titus 1 : 10. Paulus berkata: siapa yang bersunat degil, pembohong. Tuan akuin perkataan Paulus ini?
JG        : Ya.
A         : Kalau begitu berdasarkan ajaran Paulus maka Yesus itu degil, pembohong dan penipu. Tuan ikut Paulus atau Yesus?
JG        : (bingung).
A         : Buka Galitia 5. Paulus berkata “baik dia bersunat atau tidak, sama-sama tidak membawa faedah bagi Yesus”. Tuan benarkan perkataan Paulus ini?
            JG        : Ya.
            A         : Kalau begitu berdasarkan perkataan Paulus : Yesus (tuhan) tidak berfaedah bagi Yesus (tuhan) bukan?
            JG        : (makin bingung dan pucat, karena imannya tambah goyang?).
Untuk mendinginkan suasana maka J. Gulleson dig anti oleh W. Mohr (Madiun).
WM     : Rupanya tuan ini lebih tau/mengerti al-Kitab dari pada tuan J. Gulleson.
Begini, tuan. Apa yang dikatakan tuan itu benar. Demikian pula perkataan Paulus tidak ada yang bertentangan, sebab didalam Injil yang lain disebutkan (Yahya) : Paulus berkata, bahwa ia menganjurkan seseorang yang pada asalnya beragama Yahudi untuk bersunat kalau hendak masuk Kristen (sesuai dengan Taurat).
A         : Setujukah tuan akan kebijaksanaan Paulus itu?
            WM     : Sudah tentu.
            A         : Kalau begitu maka dalam menjalankan syari’at Yesus Paulus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, bukan?
            WM     : Tepat sekali, memang demikian ajaran dalam Injil, yang satu menggenapkan yang lain. Jadi tidak bertentangan.
A         : Maka kesimpulan saya, andaikata Paulus masih hidup dan hendak menyiarkan ajaran Yesus dimadura dimana situasi dan kondisi orang Madura bersunat, maka ia akan menyunat tuan-tuan serta umat Kristen yang lain (dengan sendirinya).
WM     : (tercengang-cengang sambil ketawa kecut, hadirin ketawa.)
JG        : Ya, kalau rakyat Indonesia mau membunuh orang-orang yang tak bersunat.
A         : Tidak mungkin itu. Umat Islam memiliki toleransi yang besar. Seharusnyalah tuan itu bersunat kalau memang pengikut Yesus yang setia. Apakah tuan percaya terhadap kitab Taurat?
JG        : Ya.
            A         : Bagaimana kedudukannya dalam Injil?
JG        : menggenapkan.
            A         : Kalau tidak salah dalam Tauratpun di anjurkan untuk bersunat.
JG        : Demikianlah.
            A         : Meangapa tidak tuan laksanakan kalau memang Taurat menggenapkan? Tuan makan babi?
            JG        : Ya.
            A         : Kalau begitu tuan melanggar al-Kitab : lihat imamat 11:7. disitu ditegaskan, bahwa babi itu haram. Mengapa hukum ini di langgar oleh tuan dan orang Kristen lainnya?
JG        : (Bingung lagi). Memang kadang-kadang daging babi ada yang mengndunng penyakit.
A         : Kalau memang tuan itu hamba Tuhan (bukan hamba setan) dan tahu bahwa itu larangan maka seharusnyalah hal itu tuan jauhi/tinggalkan.
JG        : (Tidak memberi komentar).
A         : Karena tuan JG dan LM tidak dapat memberikan jawaban yang tepat, bolehlah saya berbicara langsung kepada tuan LM dan LB (dalam bahasa Inggris).
Kemudian JG dan WM menawarkan kepada coordinator dan sekretasnya, tetapi ditolak, karena sudah jauh malam dan payah.
Pada saat itu mulailah tampak dari hadirin untuk minta bicara, maka JG mempersilahkan saudara Mudhar Tamim (MT).
MT      : Sebenrnya banyak yang hendak saya tanyakan sebagaimana pertanyaan-pertanyaan saudara A. tetapi karena tuan dalam kebingungan, ssaya sarankan agar pertemuan ini ditunda dalam kesem[patan lain tuan bisa mengadakan lagi dengan persiapan yang matang. Abiklah saya sarankan pokok acaranya.
WM     : Itu adalah ide yang baik, tetapi kami banyak tugas dan jauh.
MT      : Saya kira soal jarak tidak penting kalau tuan memang bermaksud mencari kebenaran. Sepanjang pengetahuan saya memang Injil yang beredar sekarang banyak di jumpai pertentangan-pertentangan. Dalam hal-hal semacam inilah yang tidak dimengerti oleh umat Islam.
            JG        : Qur’an sendiri kan banyak juga yang seperti itu.
            A         : Coba tuan tunjukkan!
            JG        : Maaf, tuan maksud saya, orang Islam berpendapat, bahwa dalam al-Kitab banyak terdapat pertentangan.
            A         : mengapa pada malam ini tuan hanya mengundang pejabat/orang-orang Islam saja, dan tidak ada anggota jamaah tuan yang di undang?
WM     : Saya tidak tau. Saya tidak akan mengkristenkan tuan-tuan.
A         : Bukannya tidak mungkin tuan mengundang kami tanpa suatu maksud?
            WM     : Itu urusan tuan JG.
            JG        : Maaf,  saya tidak mau mengkristenkan tuan-tuan. Sebab kalau saya bermaksud begitu, mengapa yang biasa datang kemari justru orang-orang Cina.
            A         : Baiklah kalau rapat ini hendak ditutup, saya ingin berbicara sebentar dengan tuan. Tuan LM dan LB menerangkan, bahwa kekacauan didunia hanya bisa diatasi kalau orang mengikutu agama Kristen. Itu hak tuhan. Tetapi saya sebagai seorang Muslim perlu juga mengemukakan fatwa, bahwa dengan konsepsi Islam manusia bisa damai, bukan dengan Kristen. Drs. Agus Sujono (kini dosen Universitas Cendrawasih) adalah seorang Cina yang pernah memeluk agama Kong Hu TJu. Hindu, Kristen, akhirnya mendapatkan “hati baru” setelah masuk Islam. Demikian Mardiyah Hayati seorang gadis Cina masuk Islam karena suara Adzan yang mempesonakan dia. Suara tadi memberikan kedamaian didalam hatinya. Masih banyak contoh-contoh yang seperti itu. Jelaslah disini, bahwa menurut Islam damai itu bisa terasa kalau ia taat kepada al-Qur’an. Yang penting bagi saya, manakah diantara konsepsi ini yang benar? Mari kita diskusikan!
            JG        : Hari telah larut malam, tamu-tamu dan undangan juga payah,.
Hadirin! Teruskan!
            JG        : Menutup pertemuan dengan ucapan terimakasih, mudah-mudahan ada kesempatan lain yang seperti ini.








TANYA-JAWAB II
Waktu             : Jam 20.00 s/d 23.15
Tanggal           : 26 Pebruari 1986
Tempat            : Rumah Pendeta J. Gulleson, Jl. Purba 3 Pamekasan
Hadir               : 8 orang:
  1. Pendeta Len Moules
  2. Pendeta Lese Brierly
  3. Pendeta Walter Mohr
  4. Pendeta Jeff Gulleson
  5. Abdullah
  6. Mudhar Tamim
  7. M. Yusuf
  8. Taha Bauzir
Keterangan:
Pertemuan kedua ini berlangsung atas desakan A, karena ia tidak puas atas jawaban yang diberikan pada malam pertama. Pertukaran pikiran berlangsung dalam bahasa Inggris, karena LM tidak bias bahasa Indonesia.
A         : Apa yang dimaksud dengan Trinitas?
LM      : Tuan sendiri juga termasuk Trinitas.
A         : Apa maksudnya?
LM      : Bukankah tuan terdiri dari jasad, roh dan akal?
A         : Oh, itu juga di maksud Trinitas. Bagaimana kalau manusia itu di bagi atas jasmni dan rohani saja?
LM      : Itu benar.
A         : Kalau begitu bukan Trinitas lagi, tetapi Dwitunggal (binirti).
LM      : Benar juga.
A         : Apa yang di maksud dengan Tuhan anak?
LM      : Itu sulit diterangkan; pokoknya adanya Tuhan anak idak melalui proses kawin, hamil, lahir.
A         : Saya mengerti, Cuma bagimana supaya orang dapat mengerti, bahwa Yesus itu bisa menjadi Tuhan anak, padahal menurut pendapat saya, dia manusia biasa yang mendapat Wahyu.
LM      : Itu memang sulit diterangkan.
A         : Apakah bisa dibandingkan dengan Krisna pada agama Hindu?
LM      : Krisna mengalami reinkarnasi.
A         : Apa bedanya reinkarnasi dengan manifestasi?
LM      : (tidak bisa membeikan jawaban).
A         : Apakah dapat pula saya bandingkan dengan Ezra (Uzaer dalam agama Yahudi)?
LM      : (tidak bisa memberikan jawaban).
A         : Kalau tiap agama menyebut Nabinya atau tokohnya sebagai anak tuhan, sudah tentu anak tuhan itu banyak sekali, sebab tuhan mengutus Nabi banyak sekali. Hingga kini yang saya kenal sesuai dengan agama yang besar, anak tuhan itu ada tiga orang. Yaitu Krisna (Hindu), Uzaer/Ezra (Yahudi), dan Yesus (Kristen).
LM      : (tidak membantah).
A         : Kalau begitu mari kita lihat Injil Matius 7 : 22. Karena terjadi perbedaan  penafsiran, maka timbul perdebatan yang bertele-tele. Untuk menggenapkan argumentasi, saya menghendaki untuk membuka Korintus 1 : 9 (ajaran Paulus) dan Galitia II : 19, 20. Dalam kedua perkataan itu nyata-nyata disebut kata anak tuhan.
LM      : Lebih baik jangan menyinggung soal Paulus lagi, sebab nanti bisa makan waktu berjam-jam lagi seperti kemaren malam.
A         : Saya perlu mengemukakan persoalan Paulus, karena dari Paulus inilah sumber perbedaan-perbedaan.
LM      : Saya sudah payah dan akan pulang besok pagi-pagi.
A         : Apakah tuan yakin dengan beragama Kristen bisa masuk Surga?
JG        : Ya.
A         : Apa sebabnya?
JG        : Karena tak ada agama lain yang bisa memberikan perdamaian; Karen tuhan Yesus yang menebus dosa, sebab Yesus dengan sebenarnyalah tuhan dan sebagaimya.
A         : Masak pasti tuan masuk Surga?
JG        : Pasti.
A         : Tuan kan belum mati, mengapa sudah yakin dan pasti, apakah tuan percaya akan kekuasaan tuhan yang mutlak? Kalaun tuhan menghendaki tuan masuk surga, masuklah; Tetapi sebaliknya kalau tuahan menghendaki tuan masuk neraka, akan masuk Neraka.
JG        : (tidak membantah)
A         : Mengapa tuan masuk agama Kristen?
JG        : Kaarena Kristen yang bisa menyelamatkan saya dari dunia sampai akhirat, sebab tak ada orang didunia ini yang bisa mengubah keyakinan saya sealain dari agama Kristen.
A         : Saya kira tuan bohong. Tuan kan baru saja di Madura dan baru beberapa kali berkenalan dengan saya. Sayalah seorang diantara manusia didunia ini yang bersedia untuk mengubah keyakinan tuan sesuai dengan ajaran Islam, asalkan tuan mengizinkan atau memberi kesempatan.
JG        : (terpaku, terperanjak).
A         : bagaimana pendapat tuan tentang injil ini? Apakah tuan yakin bahwa itu asli?
JG        : Ya.
A         : Dari manakah isi Injil itu asalnya?
JG        : Dari Yesus.
A         : Siapa Yesus itu, bangsa apa, berbahasa apa?
JG        : Dia orang Yahudi, bahasanya Ibrani.
A         : Dalam bahasa apa Injil yang asli?
JG        : bahasa Grik (Yunani).
A         : Bagaimana mungkin kalau Yesus orang Yahudi dan bahasanya Ibrani, mengapa Injil aslinya berbahasa Grik? Setahu saya berbahasa Ibrani.
WM`    : Itu kan Taurat.
A         : Siapa yang mengajarkan Taurat?
JG        : Musa.
A         : Dari mana, bangsa dan bahasa apa yang dipakai oleh Nabi Musa?
JG        : Yahudi-Ibrani.
A         : Bukankah Yesus, menrut tuan, juga bangsa Yahudi dan bebahasa Ibrani? Mengapa Wahyunya dalam bahasa Grik? Itu kan tidak logis. Coba perhatikan kitab-kitab suci yang lain seperti agama Kon Hu Tju dalam bahasa Cina, Veda dalam bahasa Hindu/ Sangskreta, Taurat bahasa Ibrani, Qur’an dalam bahasa Arab. Sesuai dengan kebangsaan dan bahasa Nabinya.
WM     : Tuan tahu sejarah Injil?
A         : Tuan lebih tahu, lebih baik terangkan saja kepada saya.
WM     : 300 tahun sebelum Yesusu lahir tanah Yahudi dijajah oleh Grik sehingga bangsa Grik sangat berpengaruh, persisi seperti keadaan Indonesia waktu dijajah oleh Belanda. Itulah sebabnya injil yang asli berbahasa Grik.
A         : Saya percaya akan keterangan tuan sekalipun bahasa Yunani berpengaruh, itu kan hanya untuk kaum atasan saja. Sedangkan rakyat jelata tidak mungkin mengerti itu, sehingga karenanya bahasa aslinya yang lebih dimengerti oleh rakyat.
Berdasarkan hal itu maka Wahyu yang disampaikan oleh Nabi Isa,l haruslah dalam bahasa Ibrani, sebagaimana keadaannya dengan Nabi Musa. Nabi Muhammad, Krisna, Kong Hu Tju, semuanya dalam bahasa rakyat, bukan dalam bahasa golongan atasan.
JG        : Andaikan tuhan menunjuk tuan (A) sebagai Nabi, Wahya yang disampaikan oleh tuhan kepada tuan adalah dalam bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia yang berpengaruh di negeri ini.
A         : Percayakah tuan akan kekuasaan tuhan yang mutlak?
JG        : Percaya.
A         : Kalau begitu, terserahlah kepada tuan. Kalau tuhan melihat dari saya lebih menonjol sebagai orang Madura, maka Wahyunya dalam bahasa Madura. Sebaliknya kalau tuhan melihat diri saya sebagai orang Indonesia, maka Wahyunya yang di sampaikan tentunya dalam bahasa Indonesia. Mengingat tuhan menyampaikan Wahyu kepada Nabi-nabi sebelumya dalam bahasa ibu, saya berpendapat, kalau saya diutus sebagai Nabi seorang Madura, maka Wahyunya tentu dalam bahasa Madura, karena tidak semua orang mengerti bahasa Indonesia. Bulankah begitu?
JG        : Ya itu benar.
A         : Kalau begitu, Injil tuan itu tidak asli lagi, sebab yang asli harus dalam bahasa Ibrani dan ternyata dalam penyelidikan orang Islam terjemahan Injil itu selalu berubah-rubah.
WM     : Tidak mungkin.
A         : Tuan mengerti bahasa Belanda?
WM     : Tidak, saya mengerti bahasa Prance  dan German.
A         : Saya tahu bahasa German sedikit-sedikit, tetapi saya tidak tahu bahasa Prance. Kalau tuan mengerti bahasa belanda, tentu akan dijumpai terjemahan ulangan 33 : 2 Sbb. “tot zijne rechter hande was ene vurige wet aan hen (on his right hand was a fiery law).”
Mengapa terjemahan bahasa Indonesia “een vurige wet : tiang api; bukankan ini perubaha? Sebab seharusnya : undang-undang yang cemerlang.
WM     : Bukankah terjemahan al-Qur’an juga berubah-ubah, misalnya; kabar gembira: kabar suka.
A         : Perubahan itu kan tidak mengubah arti, sebab itu sinonimnya. Tuan harus tau, bahwa Qur’an yang asli (dalam bahasa Arab) tidak pernah berubah, karena tuhan yang mengawasinya.
Inilah keistimewaan/ Mukjizat al-Qur’an dibandingkan dengan Injil dan kitab-kitab lain. Saya berpendapat, karena Injil yang asli kabur, maka menurut keyakinan saya: Injil sudah tidak asli lagi dan banyak perubahannya.
WM     : (tidak membantah). Waktu jauh malam, lebih baik tuan pulang saja.
A         : Tuan! Saya adalah tamu, tuan-tuanpun adalah tamu juga. Menurut etika apalagi etika Islam, tamu harus dihormati, tidak boleh diusir. Kalau mau mengusir seharusnya tuan JG sebagai tuan rumah.
WM     : Maaf, tuan, saya sudah payah, saya hanya bergurau.
A         : Wah, orang Kanada tidak baik.
JG        : Saya tidak akan mengusir tuan, saya senaang menghadapi tuan sampai malam sekalipun.
A         : Itulah yang saya harapkan. Bukankah kita mencari kebenaran? Bagi saya (sebagai orang Islam) akan terus berusaha mencari kebenaran itu tanpa mengenal waktu.
JG        : Saya juga begitu.
A         : Tuan kami tiddak menentang tuan. Saya sekedar menyelidiki Injil, karena Injil (yang asli) adalah kitab suci orang Islam dan Nabi Isa juga Nabi orang Islam. Andaikan tuan bisa membuktikan keaslian Injil yang sekarang ini, tidaklah mustahil bagi saya untuk ikut agama tuan guna memperoleh “hati baru”.
Tetapi karena tuan-tuan selama dua malam ini tidak ada yang memberikan kepastian tentang keasliannya, saya tidak mungkin ikut keyakinan tuan dan saya menganggap ajaran Isalm yang bisa memberikan “hati baru” dan keselamatan dunia akhirat.
LM      : Ya, saya sudah payah dan besok pagi akan pulang. Saya belum pernah berhadapan dengan orang yang berpandirianseperti tuan. Saya belum pernah menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti yang tuan sugukan. Hal ini membuat saya lebih mengenal tuan dan agama Islam.
A         : Sebaiknya tuan dating lagi dan mari kita berdiskusi untuk mencari kebenaran berdasarkan firman Allah.
LM      : Itu ide yang baik. Saya berusaha untuk mendatangkan orang lain guna memenuhi ide tuan.
A         : Terima kasih.
Sebelum ditutup ingi saya sampaikan firman tuhan dalam al-Qur’an (al-Hujarat) Sbb. “tuhan menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan dan berkembang menjadi suku bangsa ataupun bangsa, agar kita saling berkenalan. Sesungguhnya yang mulia disisi tuhan ialah yang takwa.
Tuan LM cs. Saya sebagai orang Musli dalam berhadapan denagan tuan-tuan semata-mata untuk mendapat pengertian sebagai akibat perkenalan kita. Pengertian tentang latar belakang kehidupan tuan, agama tuan dan lain-lain, sehingga makin timbul pengertian kami yang baik. Dan dengan timbulnya pengertiam ini perkenalan kita akan makin erat.
Tak ada maksud saya untuk menentang tuan-tuan atau pendirian tuan-tuan. Saya ingin sekedar memperoleh pengertian agama tuan dimana ada hal yang kurang jelas, saya tanyakan pada tuan. Dari pertanyaan itu kadang-kadang timbul perdebatan yang sangat sengit. Tujuan saya tak lain hanyalah untuk memperoleh bkebenaran berdasarkan keyakinan tuan dan akal yang sehat.
Marilah dalam kita berkenalan jangan sampai kita menunjukkan nasionalitas kedudukan, keyakinan dan lain-lain. Tetapi marilah kita dasarkan perkenalan kita dengan takut kepada tuhan (foar of god).
LM      : Dengan keterangan ini saya lebih mengenal ajaran Islam, dan saya lebih mengerti pribadi tuan yang bersifat terus terang. Marilah kita akhiri perkenalan/pertemuan ini.
JG        : Terima kasih atas kedatangtan tuan dan saya senang menerima tuan-tuan dilain waktu.
Maka kami berempat saling berjabatan tangan dengan ke empat Pendeta itu.

1 komentar: